Setelah DANA, Samsung Pay Kolaborasi dengan GoPay

Pengumuman kerja sama Samsung dengan GoPay dan DANA, melalui Samsung Pay. GoPay dan DANA bisa diakses lewat Samsung Pay.

Perusahaan elektronik asal Korea Selatan, Samsung Electronics Indonesia mengumumkan kerja sama dengan dua teknologi finansial (fintech) pembayaran, yakni DANA dan GoPay.

Dengan begitu, pengguna Samsung bisa mengakses kedua layanan pembayaran itu melalui aplikasi Samsung Pay.

Layanan DANA sudah tersedia di Samsung Pay. Sedangkan GoPay akan tersedia pada tahun depan.

“Samsung Pay menggabungkan beberapa pembayaran elektronik dalam satu aplikasi,” kata Vice President IT and Mobile Business Samsung Electronics Indonesia Bernard Ang di Jakarta, Kamis (10/10).

Head of Product Marketing IT and Mobile Samsung Electronics Indonesia Denny Galant menegaskan, Samsung Pay di Tanah Air bukan uang elektronik.

Aplikasi ini merupakan agregator fintech pembayaran, yang memungkinkan pengguna mengakses banyak dompet digital dalam satu aplikasi.

Bahkan, pengguna yang tidak mengunduh aplikasi DANA ataupun GoPay di Gojek, bisa mengakses kedua layanan pembayaran ini lewat Samsung Pay.

Setelah mengunduh Samsung Pay, pengguna hanya perlu usap ke atas (swipe up) layar ponsel dan langsung masuk ke menu pilihan dompet digital.

Otomatisasi ini bahkan bisa dilakukan meski ponsel dalam keadaan terkunci.

Selain itu, pengguna bisa mengakses DANA dan GoPay hanya dengan menekan fitur kamera di ponsel.

Langkah ini disediakan karena pembayaran dengan metode kode Quick Response (QR Code) menjadi tren dewasa ini.

Meski begitu, Denny mengatakan bahwa tidak ada biaya tambahan untuk bertransaksi melalui Samsung Pay.

“Kami ingin memberikan kemudahan bagi pengguna. Itu saja,” kata dia, tanpa menjelaskan secara rinci terkait monetisasi atas kerja sama ini.

Denny bercerita, ide ini berangkat dari banyaknya pengguna dompet digital.

Berdasarkan riset Kadence Indonesia tahun ini, 57% dari pengguna ponsel pintar (smartphone) menggunakan layanan uang elektronik.

Dari jumlah tersebut, 87% memakai layanan uang elektronik berbasis aplikasi (apps-based).

Sebanyak 20% di antaranya memiliki lebih dari satu aplikasi dompet digital.

Responden yang disurvei rerata menggunakan dompet digital selama 5,9-9,2 bulan.

Frekuensi penggunaannya 2,3 kali per minggu. Sedangkan isi ulang (top up) rata-rata dilakukan dua sampai tiga kali sebulan, dengan nominal Rp 153 ribu hingga Rp 186 ribu.

Berkaca dari data tersebut, menurutnya layanan agregator seperti Samsung Pay dibutuhkan.

“Kami tidak menutup kemungkinan ke depannya bekerja sama dengan dompet digital lain,” kata Denny.

Samsung juga terbuka untuk berkolaborasi dengan fintech sektor lain seperti pembiayaan (lending). Chief Executive Officer (CEO) DANA Vincent Iswara mengatakan, pengguna merespons positif kerja sama ini.

“Saat ini, hamper semua toko menerima pembayaran digital, dan itu akan melebar ke kota kecil. Belum lagi ada inisiatif standardisasi kode QR (QRIS),” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata.

“Kolaborasi ini akan memudahkan dan menyederhanakan pengalaman pengguna dalam bertransaksi di ratusan ribu rekan usaha kami,” katanya dalam siaran pers.

Hanya saja, Samsung Pay hanya bisa digunakan di ponsel Samsung yang didukung sistem minimal Android Pie atau Android 9.

Untuk ponsel keluaran terbaru, aplikasi Samsung Pay sudah tersedia. Sedangkan yang lainnya harus diunduh terlebih dulu.

(katadata/transonlinewatch)

Loading...