Seorang Polisi Tendang Penumpang Ojek Online

Seorang netizen bernama Grahita Disti Pramesthie menceritakan pengalaman pahitnya yang merasa diintimidasi polisi saat menaiki ojek online di Jalan Gatot Subroto, Senin (6/3/2017).

Pada akun Facebook-nya, Disti mengatakan bahwa pada awalnya ia hendak pulang ke indekosnya di Jalan Pancoran Barat dari kantornya di Gatot Subroto.

Pengemudi Grab yang ditumpanginya, Novel, harus berhenti dan menambal ban lantaran bocor saat mengantar Disti.

Kemudian, Disti memesan GrabBike lagi. Kali ini, ia diantar pengemudi bernama Eko Yunianto.

“Bapak Eko, hendak menyebrang untuk naik ke flyover Gatot Subroto. Pada saat menyebrang, terlihat banyak motor melaju cepat. Tiba-tiba saya mendengar ada yang membentak dari belakang, saya melihat dengan jelas dua orang berpakaian hitam dengan helm motor gelap memepet motor Bapak Eko dan menendang paha saya sebelah kiri,” tulis Disti pada akun Facebook-nya, Senin.

Motor yang ditumpangi Disti pun oleng. Kedua orang berpakaian hitam tersebut terus memepet sambil membentak untuk menyuruhnya berhenti.

Baca Juga: Pendiri Grab: Persaingan dengan Go-Jek dan Uber Memberikan Banyak Pelajaran

Setelah berhenti, kata dia, polisi berseragam hitam tersebut menyuruh Disti dan Eko turun. Semua lisensi Eko diambil, yakni SIM dan KTP.

“Bapak Polisi ‘yang amat sangat berwibawa’ tersebut juga mengata-atai Bapak Eko ‘GOBLOK’ ‘ORANG TUA GOBLOK’ ‘ORANG SEPERTI KAMU YANG BUAT NEGARA INI HANCUR’ ‘MAU KAMU SAYA CAP PKI???’,” kata Disti.

Eko diminta oleh polisi tersebut mengambil surat-suratnya di kantor polsek tertentu setelah mengantar Disty.

Polisi itu bahkan mengancam untuk menjadikan sopir ojek onlineĀ tersebut sebagai buron apabila tidak datang ke polsek.

Disti yang terheran-heran dan ketakutan itu menduga polisi tersebut mengintimidasinya lantaran ojeknya melintasi jalur yang sedang diamankan untuk kedatangan pejabat negara.

“Saya masih tidak mengerti, apakah kami rakyat jelata ini tidaklah ada harganya di mata anda semua para petinggi? Saya tahu bahwa mungkin Bapak Eko salah, dikarenakan melintas di jalur Presiden. Saya mohon maaf untuk hal tersebut. Tapi dengan tangan masih bergetar dan saya masih menangis karena syok (bukan karena tendangan sepatu bot dua orang berpakaian hitam tersebut), saya hanya ingin meminta maaf kepada Bapak Jokowi kalau keberadaan dua manusia rendah di Jalan Gatot Subroto malam ini, Senin 6 Maret 2017 sekitar jam 21:40, mengganggu aktivitas anda,” ujar Disti.

(Kompas/tow)

Loading...