Penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang Tidak Meningkatkan Pendapatan Driver Ojol

Beberapa tahun terakhir ini, Indonesia dihadirkan sistem moda transportasi baru. Dengan menggunakan teknologi komunikasi, pelanggan bisa mendapatkan jasa tersebut. Moda tersebut kini dikenal dengan sebutan ojek online. Jasa transportasi yang menggunakan gadget komunikasi untuk penjemputan bagi pelanggannya ke berbagai tempat.

Kota Palembang sendiri, jasa transportasi ini pun sudah merambah sejak beberapa tahun lalu. Kian hari jumlah pengemudinya semakin bertambah. Saat ini, dengan berlangsungnya even olahraga tingkat Asia ini, diharapkan bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat kota Palembang.

“Biasa saja, pak. Tidak ada penambahan yang lumayan meskipun ada even olahraga tersebut di kota kami,“ papar Zakri Amir salah seorang pengemudi ojek online, saat berbincang-bincang sembari mengantar InfoPublik ke lokasi MPC (Main Press Centre), Senin (28/08).

Baca Juga :  Komplotan Perampok Taksi Online Berhasil Diringkus Kepolisian Banjar Baru

Diakui pula olehnya, setiap hari mencari sewa dia menargetkan mendapat 30 poin. Jika dinilai dengan uang sama dengan Rp. 150.000,-/hari.

“Sekarang ini, dapatkan 14 poin saja sudah beruntung. Semakin banyak yang bergabung bersama kami, dan mau tidak mau semakin sulit mendapatkan sewa,“ tambahnya.

Belum lagi beberapa hari ini, ada alat transportasi baru yang diperkenalkan yaitu LRT. Jalur dari transportasi ini bermula dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, menuju stasiun terakhir yaitu DJKA. Salah satu stasiun yang dilewati adalah Jakabaring Sport City, dimana event olahraga se-Asia tersebut berpusat selama berlangsung di Kota Palembang. Dampaknya masyarakat yang ingin menonton berbagai pertandingan olahraga, lebih suka menggunakan LRT tersebut. Hal ini dikarenakan, selama berlangsungnya berbagai pertandingan di Jakabaring, masih gratis bagi masyarakat yang ingin menggunakannya alias belum dikenakan tarif.

Baca Juga :  3 Aplikator Ojek Online Lokal di Kalsel yang Masih Eksis

“Iya, pak. Saya akui dengan adanya LRT tersebut, tidak ada pengaruhnya bagi kami pengemudi ojek online. Masyarakat yang ingin menonton pertandingan ke Jakabaring, lebih suka naik itu karena gratis,“ tutur Sugeng, pengemudi dari perusahaan yang berbeda.

Dengan demikian, harapan bagi para penyedia jasa transportasi online tersebut tidak bisa berharap banyak akan jalur tersebut. Mereka tetap mengandalkan jalur lain. Untungnya, LRT di Palembang hanya ada di satu trayek tujuan saja. Hal tersebut diakuinya.

“Bagus cuma ada satu jalur, pak. Gimana kalau seperti commuter line di Jakarta?”, lanjutnya.

Namun, disisi lain Sugeng mengungkapkan kegembiraan dengan adanya moda transportasi ini. Harapannya kota Palembang akan semakin maju dan bisa memberikan kesejahteraan bagi warganya.

Baca Juga :  Sedih! Curhatan Istri Driver Ojol, Suami Kecelakaan Sudah Empat Hari Belum Dioperasi

“Kota kami ini merupakan perlintasan bagi orang-orang yang akan menuju kearah barat Sumatera. Jadi seharusnya bisa maju, mudah-mudahan dengan adanya LRT ini akan semakin maju,“ harapnya.

(infopublik.id/tow)

Loading...