Kabar Mau Jadi Gojek Bank, Bank Artos Gelar RUPSLB Lagi

Foto: Bank Artos (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 November 2019. Rencana RUPSLB tersebut disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam laman keterbukaan informasi  pada Rabu ini (9/10/2019).

Namun dalam pengumuman tersebut tidak disebutkan agenda RUPSLB. Ada kemungkinan RUPSLB ini akan memutuskan susunan direksi perseroan setelah diakuisisi oleh dua investor strategis yakni PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) milik Jerry NG dan Wealth Track Technology (WTT) Limited milik Patrick Walujo.

Sebenarnya Bank Artos sudah menggelar RUPSLB pada 30 September 2019. Agenda acara pengambilalihan Bank Artos dan permohonan persetujuan dari pemegang saham untuk meningkatkan modal dasar perusahaan melalui skema penerbitan saham baru (rights issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pun sudah disetujui.

Rights issue ini dilakukan setelah Jerry Ng dan Patrick Walujo mengakuisisi saham Bank Artos Indonesia. Keduanya akan menjadi pemegang saham pengendali ARTO dengan membeli 51% saham Bank Artos.

Jerry Ng akan masuk melalui MEI sebesar 37,65% dan Patrick Walujo masuk melalui WTT, perusahaan investasi berbasis di Hongkong yang akan menguasai 13,35%.

Dalam dokumen Ringkasan Rancangan Akuisisi yang dipublikasikan Kamis ini (22/8/2019), manajemen Bank Artos menyampaikan bahwa MEI dan WTT memang akan mengambilalih 51% kepemilikan saham perusahaan dari pemilik saham sebelumnya, yakni keluarga besar Arto Hardy.

MEI merupakan perusahaan konsultan manajemen yang berdiri di tahun 2014. Per 2 September mendatang, Jerry Ng akan menjadi pemegang saham mayoritas MEI dengan kepemilikan saham sebesar 76,36% (saat ini masih dalam proses).

Adapun WTT adalah perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong. Pemegang saham utama WTT adalah Ares Wonder Group (AWG) yang merupakan perusahaan investasi yang terdaftar di Kepulauan Cayman, salah satu negara bebas pajak. AWG dikendalikan oleh pengusaha Patrick Sugito Waluyo yang sejak tahun 2003 juga merupakan pendiri dan pengelola Northstar Group.

Jerry Ng dan Patrick Waluyo bukan nama baru, keduanya sudah malang melintang di industri keuangan nasional dan bahkan luar negeri.

Setelah rights issue, saham Arto Hardy akan menyusut dari 39,51% jadi 24,5% dan saham Sinatra Arto Hardy dan William Arto Hardy akan turun masing-masing dari 13,5% menjadi 1,5%, seperti dikutip dari prospektus aksi korporasi Bank Artos.

[CNBC Indonesia]

Loading...