Jam Kerja Fleksibel sampai Berbagai Fasilitas Tersedia, Manajemen Go-Jek: Itu Demi Kenyamanan Karyawan

Hari ini, sebagaimana yang dilaporkan langsung oleh detikINET bahwa mereka baru saja  diajak untuk mengunjungi kantor pusat Go-Jek yang baru saja selesai pembangunannya. Kantor yang memiliki kultur kerja bebas dan fleksibel ini menyediakan beragam fasilitas agar karyawan betah. Seperti apa?

Pada Desember tahun 2016 lalu meski masih dalam tahap renovasi, para karyawan Go-Jek sudah pindah kantor yang bertempat di salah satu mall di Jakarta yakni Pasaraya Blok M Gedung B Lt 6 & 7, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pemilihan gedung ini antara lain karena memiliki dua lantai dengan luas sebesar 8000 m2 sehingga bisa menampung lebih dari 600 karyawan Go-Jek yang berada di Jakarta pada saat ini.

Kantor ini pun menjadi kantor kedua Go-Jek di Jakarta, di mana yang pertama terletak di daerah Kemang yang sekarang dijadikan sebagai tempat rekrutmen karyawan maupun driver Go-Jek.

Budaya Bebas dan Fleksibel

Desain dan interior kantor Go-Jek ini dibuat tampak minimalis, meja kantor bagi karyawan dibuat terbuka sehingga nampak luas, dan juga memberikan kesan nyaman. Warna hijau mendominasi kantor ini dan adanya tambahan elemen gambar seperti batu bata di bagian dinding, motif jalanan aspal di lantai, lalu motif kayu.

Di beberapa ruangan pun juga terdapat gambar-gambar mural yang dilukis oleh seniman lokal. Ada juga hiasan lampu dengan tambahan helm Go-Jek sebagai pemanisnya.

Di balik desain kantor bagus dan nyaman tersebut, ternyata memiliki filosofi tersendiri bagi Go-Jek. Apa itu?

“Ini berbasis dari filosofii yang kita percayai, disatu sisi kita percaya terhadap ketiga pilar ini yaitu speed (kecepatan), inovation (inovasi), dan social impact (dampak sosial)” ujar Aristiwidya Bramantika, Senior Vice President of People and Culture GO-JEK.

Dari ketiga pilar tersebutlah dibentuk kultur budaya kerja asyik di Go-Jek dengan karyawan yang didominasi anak muda rata-rata berusia 27 tahun. Pasalnya mereka dibebaskan dalam hal jam bekerja bahkan diperbolehkan kerja di mana saja yang tidak harus terpaku hanya di kantor.

“Core (inti) dari budaya kerja itu sebenarnya adalah freedom dan fleksibilty. Kita (karyawan Go-Jek) punya keleluasaan dan bebas cara untuk mengerjakan pekerjaan,” tambah dia.

Dijelaskan Ika, sapaan baginya, karyawan di Go-Jek tidak mengenal istilah ‘jam kantor’. Tak masalah kapanpun dan jam berapapun karyawan mau datang dan pulang kantor. Bahkan karyawan mau bekerja di mana saja semua dibebaskan asalkan pekerjaannya selesai dan bertanggung jawab.

“Jam kerja apa itu? Kita tidak ada yang namanya jam kerja,” tanya dia sambil bercanda.

Ada arena bermain game yang bernama Go-Play Asyiknya, kapanpun dan jam berapapun karyawan boleh bermain meski saat jam bekerja.

Untuk mengimbangi kultur bebas dan fleksibel, di kantor baru Go-Jek ini telah disediakan banyak spot serta beragam fasilitas yang dapat membuat karyawan merasa nyaman dan betah ketika bosan dan jenuh melanda. Sehingga mereka bisa refresh dengan nuansa ruangan yang tidak itu-itu saja.

“Jadi sebenarnya diberikan tempat yang nyaman supaya mereka bisa memberikan yang terbaik untuk orang lain,” jelas Ika.

(detiknet/tow)

Loading...