Go-Jek Berkembang Pesat, Nadiem: SDM Jadi Salah Satu Kunci Perkembangan Pesat Go-Jek

Aplikasi ride hailing Go-Jek kini telah berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi besar di Indonesia. Bahkan, valuasi perusahaan dikabarkan sudah mencapai angka US$9 miliar (sekitar Rp128,6 triliun). Lantas, apa hal yang membuat Go-Jek dapat terus berkembang sampai saat ini?

CEO Go-Jek, Nadiem Makarim mengaku bisnis yang ia jalankan dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tergabung di perusahaannya. Menurutnya, kualitas timnya adalah dasar penting di balik kesuksesan Go-Jek.

“Pelajaran penting selama saya membangun dan mengelola Go-Jek, bisnis yang kamu jalani dipengaruhi kualitas orang yang bekerja dengan kamu. Saya yakin faktor utama dalam perkembangan Go-Jek adalah tim yang kami miliki,” jelas Nadiem di acara Google for Indonesia pada Selasa (4/12/2018).

Lalu, bagaimanakah kualitas SDM yang berpotensi memajukan Go-Jek?

Menurut Nadiem, perilaku (attitude) adalah hal penting yang harus dimiliki timnya. Sebab, mengelola perusahaan bukan hanya tentang kepentingan satu orang, melainkan kepentingan semua pihak di dalamnya.

Baca Juga :  Cerita Mona, Driver Ojol Tangerang Belum Bisa Angkut Penumpang: Dapat Rp 50 Ribu Saja Susah

“Kapabilitas, kepintaran, dan intelegensi itu penting. Namun, perilaku juga penting. Ini bukan hanya tentang satu orang. Memang banyak orang berhasil yang memprioritaskan diri sendiri, tapi di perusahaan kami tidak bisa seperti itu,” paparnya kepada pihak Google.

Selanjutnya, SDM harus memiliki pikiran terstruktur. Ia mengklaim pemikiran yang sistematis merupakan dasar untuk mengembangkan bisnis yang dikelola. Ide-ide kreatif dalam berinovasi dihasilkan dari pikiran yang terstruktur.

Nadiem berujar, “Pemikiran terstruktur jauh lebih sulit untuk dipelajari. Ada yang secara alami, seperti lulusan teknologi. Namun, pemikiran terstruktur ada di dunia seni juga, tim desain kami pun begitu. Dasar skalabilitas adalah pemikiran terstruktur.”

Terakhir, keberanian juga diperlukan dalam menciptakan bisnis yang sustainable. Tanpa keberanian, tak ada kemajuan yang bisa diraih sebuah perusahaan, begitu menurut Nadiem.

Baca Juga :  Go-Jek Bantu UMKM Perluas Pasar Dalam Peringatan 14 Tahun Tsunami Aceh

“Biasanya orang yang lebih berani itu bisa mengambil risiko. Tanpa hal itu, tidak akan ada kemajuan dan pencapaian. Itulah tiga hal teratas yang menurut saya penting,” katanya lagi.

Selain SDM yang berkualitas, Nadiem juga berkata, pelaku bisnis harus selalu rendah hati dan bersyukur. Menurutnya, perusahaan tak boleh mengklaim kemajuan perusahaan sebagai usahanya sendiri, banyak pihak terlibat di dalamnya.

“Kita harus merasa beruntung. Saat kita melihat probabilitas ke belakang itu kan masih 0 kemungkinan suksesnya. Jadi, harus merasa beruntung dan bersyukur. Anda tidak bisa memajukan perusahaan kalau hanya sendiri. Makanya, harus bisa rendah hati dan bersyukur,” tukasnya.

Kini, Go-Jek mulai melebarkan platformnya ke Vietnam dan Singapura. Sampai saat ini, mereka telah memiliki sekitar 1 juta mitra pengemudi dan 108 juta pengguna aplikasi di Indonesia. Layanan Go-Jek di Indonesia sendiri telah tersedia di 167 kota.

Baca Juga :  Suami Rachel Vennya Jadi Driver Go-Jek, Netizen: Gua Ajak ke KUA Ni Abangnye

(wartaekonomi/tow)

Loading...