Ada Tarif Baru, Pengguna Ini Beberkan Alasan Tetap Gunakan Taksi Online

Terlepas dari keputusan pemerintah yang menerapkan tarif batas bawah dan atas untuk layanan taksi online, banyak pengguna mengatakan bahwa mereka masih akan menggunakan layanan transportasi berbasis aplikasi karena mereka menawarkan layanan yang lebih baik daripada taksi konvensional.

Tarif baru ditetapkan oleh pemerintah di antara Rp 3.500 (US $ 26 sen dolar AS) dan Rp 6.000 rupiah per kilometer di Jawa, Bali dan Sumatra dan antara Rp 3.700 dan Rp 6.500 di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

“Tarif baru tidak akan benar-benar mempengaruhi saya, saya sudah tergantung pada taksi online,” kata karyawan perusahaan swasta berusia 24 tahun Nicky Aulia di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Tarif Baru Naik, Netizen Tetap Pilih Taksi Online

Selain prosedur easy-order mereka, Nicky berpendapat, layanan taksi online juga menawarkan tarif yang lebih mahal saat mereka muncul di layar ponsel cerdas sebelum dia memesan.

Meskipun layanan bus antar-jemput ke bandara menawarkan tarif yang lebih murah, Nicky menekankan bahwa dia lebih suka menggunakan taksi online karena dia harus menggunakan transportasi lain ke halte bus atau dari halte bus ke rumahnya.

Eva Silviana, karyawan perusahaan swasta lainnya, memberikan komentar serupa, mengatakan bahwa dia akan terus menggunakan taksi online karena mereka lebih mudah untuk memanggil dan menyediakan layanan yang lebih cepat. “Namun, saya harap mereka akan menawarkan diskon di masa depan,” katanya.

Deni Permana, 35, seorang supir Go Car dari Tangerang, mengatakan tarif Go Car sudah sekitar Rp 3.000 per kilometer sebelum pemerintah membuat keputusan. Dia yakin tarif baru tersebut tidak akan mempengaruhi penggunaan taksi online oleh masyarakat.

(jakartapost/tow)

Loading...